SaYAp KaNaN Headline Animator

Join with me in PeopleString

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

paydotcom.com

Kamis, 22 Oktober 2009

DUNIA ; SEBUAH JEMBATAN MENUJU AKHIRAT

Rasulullah SAW menyampaikan bahwa hidup kita di dunia ini diibaratkan sebagai sebuah jembatan menuju kehidupan akhirat yang kekal. Sehingga apa yang kita lakukan di dunia merupakan gambaran kehidupan yang akan kita dapatkan pada akhirat kelak. Karena itu, ada dua persfektif yang muncul saat kita memahami bahwa dunia ini adalah jembatan menuju akhirat.


Pertama, jembatan menuju nikmat. Sungguh bahagia orang-orang yang menjadikan hidupnya di dunia sebagai jembatan menuju kenikmatan kekal yang tiada taranya. Insya Allah kita termasuk di dalamnya. Amin ya Rabb. Siapakah orang-orang yang menjadikan hidupnya sebagai jembatan menuju nikmat? Di dalam Al Quran Allah SWT menggambarkan secara gamblang siapa-siapa orang yang menjadikan hidupnya sebagai jembatan menuju kenikmatan. Marilah kita sama-sama mentadabburi ayat-ayat Allah SWT berikut ini.


“Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal. Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Dan ( bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri.” (QS. 42:36-39)


Jadi, mereka yang menjadikan dunia ini sebagai jembatan menuju kenikmatan adalah orang-orang yang benar-benar menyerahkan diri secara totalitas untuk tunduk dan patuh kepada Allah SWT.


Kedua, jembatan menuju azab. Tak ada orang yang lebih celaka daripada orang yang menjadikan hidupnya di dunia ini sebagai jambatan menuju azab Allah SWT yang sangat pedih. Na’udzu billahi min dzalik. Siapakah orang yang menjadikan hidupnya sebagai jembatan menuju azab? Ialah orang-orang yang kembali kepada Allah SWT dari kehidupan dunia yang penuh dengan kedosaan tanpa bertaubat kepada-Nya.


“Sesungguhnya Barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam Keadaan berdosa, Maka Sesungguhnya baginya neraka Jahannam. ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.” (QS: 20:74)


Benar jika dikatakan bahwa hidup itu adalah pilihan. Karena kita memang harus memilih, apakah ingin menjadikan dunia ini sebagai jembatan menuju nikmat atau jembatan menuju azab. Manakah yang menjadi pilihan kita? Tepuk dada, tanya iman, tetapkan pilihan.


Satu hal yang perlu diingat bahwa kita harus mengikrarkan pilihan benar kita dalam hati, menyelaraskannya dengan perkataan dan mengejawantahkannya dalam perbuatan (amal).

Tidak ada komentar: