SaYAp KaNaN Headline Animator

Join with me in PeopleString

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

paydotcom.com

Kamis, 22 Oktober 2009

KEBAHAGIAAN; HADIAH ALLAH SWT BAGI HAMBA-NYA YANG SENANTIASA BERIMAN DAN BERAMAL SHALIH

Artinya: “dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka"(QS. Al Baqarah : 201)

Doa yang sangat indah ini telah di ajarkan Allah SWT kepada seluruh umat manusia melalui Al Quran Al Karim sebagai tuntunan meniti hidup. Di dalamnya tersirat bahwa tak ada hal lain yang diharapkan manusia melebihi kehidupan yang penuh dengan hasanah (kebaikan, kebahagiaan) di dunia maupun di akhirat. Apa yang dilakukan dan diupayakan manusia selama hayatnya hanya untuk mencapai kebahagiaan. Bekerja keras, membanting tulang, memeras pikiran, tak lain dan tak bukan hanya untuk mencapai kebahagiaan. Sehingga, dalam setiap doa yang kita lantunkan, selalu doa inilah yang menjadi pamungkas dari semua doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT.

Kebahagiaan bukanlah hal yang dapat dengan mudah untuk digambarkan dengan penjelasan teoritis yang panjang lebar. Semakin kita berusaha untuk menguraikan hakikat kebahagiaan, semakin sedikitlah perbendaharaan kata kita untuk menjelaskannya. Semakin sulit kita menjelaskannya. Rasanya, tak cukup kata-kata yang ada di dunia ini untuk menjelaskan tentang kebahagiaan.

Allah SWT di dalam Al Quran Al Karim menggambarkan bahwa kebahagiaan adalah hal yang dihadiahkan kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa beriman dan beramal shalih. Kebahagiaan merupakan balasan atas pengabdian yang sungguh-sungguh dari hamba-Nya.

Artinya: “orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (Ar Ra’d : 29)

Di dalam hadits Qudsy digambarkan bahwa Allah SWT menjanjikan kepada hamba-Nya yang shalih sesuatu yang tak pernah dilihat, didengar maupun terlintas dalam pikiran manusia.

“Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata: Dari Nabi, beliau bersabda: Allah berfirman: Aku sediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga serta tidak terbesit dalam hati manusia. Bukti kebenaran itu terdapat dalam Alquran: Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Shahih Muslim No.5050)

Ketahuilah, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa didapat dengan harta yang melimpah. Banyak orang yang memiliki kelebihan harta, namun hatinya selalu jauh dari kebahagiaan dan ketentraman hidup. Gelisah, gundah, takut, tertekan karena harta yang dimilikinya. Tapi, kemiskinan tidak juga menjamin kita berada dalam kebahagiaan. Karena kebahagiaan itu bukanlah terletak pada banyaknya harta yang kita punya.

Kebahagiaan juga tidak dapat diperoleh dengan pangkat dan jabatan. Banyak orang yang berpangkat tinggi, namun selama hidupnya tak pernah mengecap kebahagiaan. Bahkan jabatan dan pangkatnya itu malah menjauhkannya dari sumber kebahagiaan hakiki. Karena kebahagiaan itu bukan terletak pada pangkat maupun jabatan.

Kebahagiaan tidaklah dapat dirasakan dengan mengikuti hawa nafsu. Karena nafsu yang tidak terbimbing hanya akan membawa manusia kepada kebahagiaan yang semu, kebahagiaan yang bersifat sementara. Seperti fatamorgana yang menipu indra kita. Kelihatannya kita hampir sampai pada tempat yang membahagiakan, namun kebahagiaan itu tak pernah dapat kita capai. Karena ia hanya pemandangan yang semu, tidak nyata, kebahagiaan yang menipu. Betapa banyak orang yang menurutkan hawa nafsunya hanya untuk memperoleh kenikmatan sementara. Namun, akhirnya terjerumus ke dalam jurang kesesatan yang membawanya kepada kesengsaraan.

Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang serta merta singgah dalam kehidupan kita. Ia hanya bisa didapatkan dengan melakukan hal yang terbaik bagi Allah SWT. Karena kebahagiaan hanya disediakan Allah SWT bagi orang-orang yang dengan kesungguhan hati mengabdi kepada-Nya. Bagi orang yang selalu beriman dan beramal shalih. Sebagaimana disampaikan-Nya pada ayat di atas. Jadi, iman dan amal shalih yang kita lakukanlah yang akan menuntun kita kepada kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan, kepada kehidupan dimana nikmat Allah SWT tidak pernah berhenti mengalir.

Artinya: kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (QS. At Tiin : 6)

Maka, tak ada jalan lain yang dapat kita tempuh untuk memperoleh kebahagiaan yang tiada putus-putusnya kecuali hanya dengan mengabdi dengan sepenuh hati kepada Sang Pemilik Kebahagiaan, Dialah Allah Azza wa Jalla.

Tidak ada komentar: