أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad [47] : 24)
Tadabbur Al Quran adalah sebuah proses memahami dan menghayati ayat-ayat Allah SWT. Meresapkannya ke kesadaran terdalam dalam qalbu kita, sehingga relung-relung yang selama ini kosong kembali terisi dengan keimanan dan kemuliaan nilai-nilai ajaran Islam.
Pernahkah Engkau mendengar kisah Rasul yang janggutnya sampai basah oleh linangan air mata dalam qiyamul lail-nya?
Atau para sahabat yang senantiasa meneteskan air mata mereka saat ayat Al Quran disampaikan?
Pernahkah Engkau mendengar bahwa hati seorang singa padang pasir luluh dan meneteskan air mata karena menghayati ajaran-ajaran Islam yang mulia?
Pernahkah Engkau melihat atau mendengar para ulama selalu basah pelupuk matanya ketika melantunkan ayat-ayat Al Quran Al Karim?
Pernahkah?
Atau, pernahkah Engkau sendiri mengalaminya? Menghayati nilai-nilai ajaran Al Quran. Meresapkannya ke dalam qalbu-mu, sehingga qalbu-mu menjadi sehalus sutera, sekaligus sekokoh baja?
Hanya mereka yang qalbu-nya telah membatu dan terkuncilah yang tidak lagi merasakan arti dan nilai-nilai ajaran Al Quran yang penuh dengan kemuliaan.
Mudah-mudahan Allah SWT. senantiasa menjaga hati kita dan keluarga kita dari terkuncinya qalbu. Kita harus senantiasa berdoa kepada Sang Pembolak-balik qalbu, agar senantiasa meneguhkan qalbu kita di atas ajaran-Nya. Amin ya Rabbul ‘izzati.
Tadabbur Al Quran adalah sebuah proses memahami dan menghayati ayat-ayat Allah SWT. Meresapkannya ke kesadaran terdalam dalam qalbu kita, sehingga relung-relung yang selama ini kosong kembali terisi dengan keimanan dan kemuliaan nilai-nilai ajaran Islam.
Pernahkah Engkau mendengar kisah Rasul yang janggutnya sampai basah oleh linangan air mata dalam qiyamul lail-nya?
Atau para sahabat yang senantiasa meneteskan air mata mereka saat ayat Al Quran disampaikan?
Pernahkah Engkau mendengar bahwa hati seorang singa padang pasir luluh dan meneteskan air mata karena menghayati ajaran-ajaran Islam yang mulia?
Pernahkah Engkau melihat atau mendengar para ulama selalu basah pelupuk matanya ketika melantunkan ayat-ayat Al Quran Al Karim?
Pernahkah?
Atau, pernahkah Engkau sendiri mengalaminya? Menghayati nilai-nilai ajaran Al Quran. Meresapkannya ke dalam qalbu-mu, sehingga qalbu-mu menjadi sehalus sutera, sekaligus sekokoh baja?
Hanya mereka yang qalbu-nya telah membatu dan terkuncilah yang tidak lagi merasakan arti dan nilai-nilai ajaran Al Quran yang penuh dengan kemuliaan.
Mudah-mudahan Allah SWT. senantiasa menjaga hati kita dan keluarga kita dari terkuncinya qalbu. Kita harus senantiasa berdoa kepada Sang Pembolak-balik qalbu, agar senantiasa meneguhkan qalbu kita di atas ajaran-Nya. Amin ya Rabbul ‘izzati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar