SaYAp KaNaN Headline Animator

Join with me in PeopleString

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

paydotcom.com

Sabtu, 27 Maret 2010

JERUK TANPA KULIT

Pernah makan buah jeruk? (hehe,... pertanyaan yang aneh, masak ada orang yang gak pernah makan jeruk,...). Kalau Anda makan jeruk, apakah Anda memakannya sekalian dengan kulit-kulitnya? (lebih aneh lagi nih pertanyaan, masak ada orang makan jeruk sekalian kulit-kulitnya,...). Tentunya, ketika Anda ingin menikmati kesegaran buah jeruk, ketika hendak memakannya Anda harus mengupas dan membuang kulitnya terlebih dahulu. Kenapa? Karena kulit jeruk itu rasanya pahit, sepet, dan pasti tidak enak. Nah, setelah kulitnya Anda kupas, dan Anda memakannya, maka akan dapatlah Anda rasakan manis dan segarnya buah itu. (glekh,.... jadi pengen,.....)

Nah, begitu jugalah hendaknya sikap kita dalam kehidupan ini. Dalam menjalani hidup ini, tentunya kita sering bertemu dengan peristiwa, orang, atau hal-hal lain yang persis sama dengan keadaan buah jeruk.

Dalam suatu peristiwa misalnya, sering kita bertemu dengan hal-hal pahit, menyedihkan, menjengkelkan, dan berbagai hal negatif yang tidak mengenakkan lainnya. So,... Apa yang perlu kita lakukan apabila kita menjumpai peristiwa seperti itu? Maka, bayangkanlah bahwa peristiwa yang tidak mengenakkan itu sebagai kulit jeruk. Memang kulit jeruk itu rasanya sepet, pahit, begitu juga dengan peristiwa itu. Karenanya, mari kita buang jauh-jauh perasaan-perasaan dan emosi negatif yang kita dapatkan dari peristiwa itu, seperti kita membuang kulit jeruk. Dan anggaplah bahwa itu semua adalah hal yang tidak berharga untuk disimpan. Ambil dan nikmatilah hikmah dan sisi positif dari berbagai peristiwa yang telah kita jalani selama ini. Kita akan dapat merasakan segarnya hidup ini pabila kita selalu membuang sisi negatif dan mengambil bagian-bagian positifnya.

Sama halnya ketika kita memandang orang lain. Akan sangat berharga apabila kita membuang jauh-jauh sisi negatif yang kita lihat dari mereka. Selalu melihat keburukan orang lain akan menjadikan hidup kita terasa pahit, tidak membahagiakan. Sedangkan jika kita melihat kebaikan orang lain, maka kita akan lebih dapat menikmati hidup kita ini. Hidup akan terasa jauh lebih membahagiakan. Sama seperti saat kita memakan buah jeruk tanpa kulitnya, pastilah menyegarkan.

Tidak ada komentar: