SaYAp KaNaN Headline Animator

Join with me in PeopleString

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

paydotcom.com

Sabtu, 27 Maret 2010

Menjaga Lisan

Batapa gampangnya lidah ini mengucapkan kata-kata. Kata-kata yang penuh makna, penuh hikmah, nasehat, canda, cerita, atau sekedar basa-basi belaka. Bahkan tak sedikit lidah yang begitu lancar mengucapkan kata-kata yang menyakitkan hati, menceritakan aib sendiri maupun orang lain, bergunjing, berghibah, mengejek, atau bahkan memaki. Tak salah bila dikatakan bahwa lidah itu ibarat sebuah pisau, yang dapat digunakan sebagai peralatan kerja, atau dapat juga dipakai sebagai senjata untuk menakuti orang lain, bahkan membunuh.

Dari begitu banyak kata-kata yang kita ucapkan, sangat sedikit bagian yang dapat kita ingat. Bahkan banyak orang yang tidak dapat mengulang kata-katanya sendiri yang baru saja diiucapkannya beberapa detik yang lalu. Sangat banyak dari kita yang tidak ingat lagi apa yang kita ucapkan pada teman kita saat berjumpa di jalan, atau pada saudara kita di rumah, dan tak jarang kita lupa apa yang telah kita sampaikan pada orang tua kita. Maka, sangat baik bagi kita untuk selalu menjaga agar kata-kata yang keluar dari lisan kita adalah kata-kata yang baik.

Kadang, kita tak tau canda yang kita lakukan, yang membuat kita tertawa, ternyata terasa menyakitkan bagi orang lain. Atau, cerita yang kita sampaikan dengan menggebu-gebu, ternyata tanpa terasa telah menyinggung perasaan orang lain. Apatah lagi, pabila perkataan yang menyakitkan dan menyinggung perasaan itu memang kita lakukan dengan sengaja. Na’udzu billahi min dzalik.

Sampai-sampai, begitu besarnya pengaruh lisan kita, hingga ada pepatah yang mengatakan “mulutmu harimau kamu” atau “lidah itu lebih tajam daripada sebilah pedang”. Jika kita tak pandai menjaga lisan, maka lisan kitalah yang akan membawa kita pada keburukan.

Betapa pentingnya bagi kita untuk selalu menjaga lisan diungkapkan oleh Rasulullah saw. dalam sebuah haditsnya:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Karenanya, ungkapan yang mengatakan diam itu emas adalah selaras dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. di atas. Yaitu, diam yang dilakukan karena menjaga lisan agar tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak baik. Namun, mengucapkan kata-kata yang baik jauh lebih berharga daripada diam, walaupun diam itu emas.

Tidak ada komentar: